INILAH.COM, Washington – Menghangatnya udara akibat perubahan iklim bukan satu-satunya penyebab makin cepatnya es kutub meleleh. Peneliti menemukan 'dalang' lain hal ini.
Hasil studi terbaru menangkap 'dalang' baru menghangatnya air di bawah es. Meningkatnya pelelehan es di Antartika dilaporkan disebabkan pemanasan global yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut.
Namun sedikit pihak memperhitungkan dampak menghangatnya air di bawah es. Kini, Jianjun Yin dari University of Arizona dan rekan berhasil menguak 'pemain' baru ini, air hangat di bawah es. "Akibat air menghangat, es kutub meleleh lebih cepat dari perkiraan," ujarnya.
Es dasar laut yang meleleh karena air hangat bisa menambah ketinggian air laut, lanjutnya. "Menghangatnya laut sangat penting dibanding menghangatnya atmosfer. Hal ini dikarenakan air memiliki kapasitas panas lebih besar dibanding udara," jelas Yin.
Jika es mengambang di area pesisir meleleh, aliran glasier akan makin cepat dan es yang terbawa ke laut pun makin banyak.
"Artinya, es Greenland dan Antartika akan meleleh lebih cepat dari perkiraan komunitas ilmiah sebelumnya," ujar penulis lain di studi ini, Jonathan T. Overpeck seperti dilaporkan Huffingtonpost.
Overpeck dari Institute of the Evironment University of Arizona menunjukkan, hasil studi ini menambah bukti, ketinggian air laut akan meningkat setinggi satu meter di akhir abad ini. Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience.
Sent from BlackBerry® on 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar